NIKMATNYA SPG SWALAYAN
( cerita dewasa )
![]() |
PasarPoker |
CERITA DEWASA - kesempatan ini bercerita pengalaman Seks dari seseorang Pria bernama Biben (nama samaran). Bermula dari menggaruk punggung SPG yang kebetulan tempat kerja SPG itu sama juga dengan Biben, dan berakhir dengan jalinan seks di Swalayan tempatnya bekerja. Ingin tahu lanjutan ceritanya, Segera saja yuk baca serta simak baik baik narasi saat ini.
Panggil saja nama saya Biben (nama disamarkan), saya yaitu seseorang asisten sales di satu Swalayan yang cukup besar di kota Bandung. Di sini saya bakal bercerita narasi seks saya dengan satu diantara Spg yang kebetulan bekerja di swalayan tempay saya bekerja. Di mana momen ini bermula dari seseorang Spg cantik yang bernama Rina memohon pertolongan saya untuk menggaruk-kan punggung-nya lantaran gatal.
Sebagai seseorang rekanan kerja, serta lantaran yang memohon pertolongan yaitu seseorang Spg yang sexy, serta memiliki buah dada yang montok, saya-pun ingin seklai untuk menggaruk-nya, hhe. Maklum perasaan lelaki. Dari situlah narasi seks ini bermula. Pada tempat kerja saya, ada seseorang wanita bernama Rina. Rina ini yaitu satu diantara rekanan kerja wanita yang paling akrab dengan Saya.
Rina memiliki rutinitas sharing permasalahan, sharing, maupun memohon pertolongan pada saya. Bila bicara mengenai umur, terang sekali Rina ini masihlah muda, lantaran usia-nya masihlah 19 th.. Terkecuali sexy, Rina juga memiliki muka cantik khas sunda. Sebagai wanita sunda, dia mempunyai kulit putih, mata indah, serta memiliki buah dada yang tidaklah terlalu besar namun tapi begitu menggemaskan.
Pokoknya bila beberapa pembaca dapat lihat segera Rina ini, ditanggung beberapa pembaca akan nafsu sama yang nama-nya Rina ini. Ditanggung, Pria mana-pun yang lihat badan Rina tentu akan bergairah deh. Ditambah lagi Rina memiliki Pantat yang kencang serta bohay. Singkat narasi, hingga disuatu hari Rina-pun memohon tolong pada saya,
“ Ben tolongin saya dong, punggung saya gatal nih, tolong garukin dong Ben ”, Ucap Rina memohon pertolongan saya.
Lantaran kami telah akrab sekali, tanpa ada berpikir panjang saya-pun mengiyakan permintaan-nya,
“ Yaudah sini saya garukin Rin ”, ucap saya.
“ Janganlah didepan umum dong Ben, anda ke sini saja, anda garukin didalam gudang saja yah agar nggk diliatin sama beberapa orang ”, ucap Rina mengajak saya dalam gudang.
“ Iya deh Rin, saya mah ngikut anda aj ”, jawab saya.
Mungkin saja lantaran Rina telah tak tahan lagi lantaran punggungnya yang gatal, Rina-pun,
“ Mari Buruan Ben!!! ”, ucap Rina sambil menarik tangan saya menuju kedalam gudang yang tidak jauh dari tempat kami berdiri tadi.
Lalu Rina mengunci pintu gudang itu, dan mengambil bedak antiseptik di rack yang berdekatan, lantas mengulurkannya kekepada saya. Waktu itu saya-pun tanpa ada sungkan-sungkan lantas menaburkan bedak itu diatas telapak tangan saya. Rina menarik pakaian yang dipakainya ke atas sampai hanya tengkuk. Saya menelan ludah lihat ke belakang tubuh Rina, yang sampai kini tidak pernah saya saksikan tanpa ada baju.
Saya menepuk bedak yang ada di tangan saya ke atas tubuh Rina. Hangat tubuhnya. Saya mulai menggosok-gosok. Sesekali Rina kegelian, saat saya mengurutkan jariku pada alur di dalam belakang tubuh Rina. Saya menggosok-gosok rata. Rina meraba-raba kancing Bra-nya, lantas dilepaskannya, jadi terurailah tali Bra-nya itu di belakang tubuhnya itu.
Waktu itu terasa sekali darahku mengalir cepat, saya menelan air liur, lihat tindakan Rina yang berani itu tadi. Saya selalu menggosok-gosok, dengan hati yang berdebar-debar. Saya terasa batang torpedo saya telah mulai mengeras. Saya terasa tidak tahan. Tengah menggosok-gosok belakang tubuh Rina, tangan saya dengan cara perlahan merayap ke arah buah dada Rina.
“ Woy, Apa-apaan nih Ben, janganlah kurang ajar yah!!! ”, tegur Rina sambil menepuk tangan saya.
“ Ma… Ma… Maaf Rin, sorry nggk berniat ”, ucap saya.
Lalu tangan saya-pun kembali pada bekakang. Bra yang Rina gunakan masihlah menempel di buah dada-nya, menutupi buah dadanya yang mungil itu. Saya selalu menggosok-gosok, kesempatan ini turun hingga ke batas pinggang. Saya membulatkan tekad mengurut kedalam rok Rina, namun Rina menepuk lagi tangan saya,
“ Ben!!! Janganlah!!! ”, tegur Rina lagi.
“ Telah hilang belum gatalnya Rin??? ”, ucap saya pada Rina.
“ Belum! ”, jawab Rina pendek.
Saya terasa makin terangsang, batang torpedoku makin mengeras serta mula tegang! Saya cobalah lagi untuk meraba ke dada Rina, saat ini saya sudah bisa memegang buah dada Rina yang lembut itu, yang tertutup dengan Bra berwarna putih. Rina tak akan menepuk tangan saya namun dia memegang tangan saya yang letakan pada buah dadanya itu. Saya mulai meremas buah dada Rina.
Waktu itu Rina menggeliat geli sembari tangannya memegang pergelangan tangan saya. Rina terlihat telah mula terasa terangsang, serta memanglah ini yaitu satu diantara langkah untuk bikin wanita terangsang. Saya mencium tengkuk Rina. Dia masihlah menggeliat-geliat akibat remasan dan ciumanku. Buah dadanya saya rasa telah makin menegang.
Saat ini jari-jari saya-pun mulai memainkan fungsi memilin-milin puting buah dada Rina juga! Saya sadari tadi memeluk Rina dari belakang. Batang torpedoku yang sekian waktu lalu sudah saya pakai obat jadi besar kejantanan lebih makin keras menonjol itu saya gesek-gesekkan pada alur pantat Rina. Waktu itu Rina ketawa kecil, merangsang sekali.
Selang beberapa saat Rina-pun mulai buka kancing pakaiannya lantas melepas Bra-nya serta mencampakkannya diatas lantai. Saat ini buah dada Rina tidak tertutup apa-apa lagi. Saya selalu meremas-remas serta membalikkan tubuh Rina agar bertemu denganku. Rina menciumku liar sekali, sembari mengulum-ngulum lidahku. Saya-pun demikian halnya membalas dengan liar serangan Rina.
Saya menanggalkan bajuku. Rina mencium dada saya, perutku. Saya tetaplah mengecup-ngecup buah dada nya yang telah mengeras tegang. Tangan saya menekan-nekan pantatnya. Batang torpedoku makin menegang. Mendadak Rina berlutut, lantas buka retsleting celana saya. Dia menarik keluar batang torpedoku yang tegak keras.
![]() |
PasarPoker |
Rina terasa mengagumi akan lihat batang torpedoku yang menegang dengan cara optimal itu. Rina menguak rambutnya ke belakang serta mulai mengkulum batang kemaluan saya. Dia menggengam dengan rapi. Sembari mengulum secepatnya, namun untung saja terlebih dulu saya telah menggunakan obat kuat lelaki sampai tak cepat ejakulasi waktu di kulum oleh Rina.
Rina mengarahkan batang torpedo ke matanya, hidungnya, ke pipinya. Rina mencium sekitaran batang torpedoku. Saya terasa sangat nikmat. Rina selalu mengulum torpedoku sampai ke pangkal semakin lama makin cepat. Saya terasa kepala torpedoku terserang anak tekak Rina. Ngilu rasa-rasanya. Waktu itu saya juga menolong Rina dengan mendorong serta menarik kepalanya.
Rina yang waktu itu berniat bertandingk tidak paham, saat saya katakan sperma saya telah akan keluar. Rina masihlah mengulum. Air sperma saya tersemprot penuhi rongga mulut Rina. Dia lalu mencabut keluar torpedoku lantas menjilat-jilat air sperma saya. Dia kelihatannya nikmati sekali. Torpedoku jadi lembek kembali. Rina mengulum lagi torpedoku.
Torpedoku jadi tegang lagi. Rina tersenyum memandangnya. Saya buka celana. Rina duduk diatas meja. Saya berlutut menarik rok serta celana dalamnya. Rina telah bugil di depanku. Bulu yang tidak tebal warna pirang menutupi Memek-nya. Saya mencium sekitarnya. Rina menempatkan ke-2 kakinya diatas bahu saya, kemudia saya-pun mengangkangkan paha Rina.
Bibir kewanitaan-nya waktu itu sedikit terbuka, waktu itu lantas saya menjilatinya. Saya buka sedikit dengan jari lantas mengoreknya sedikit untuk sedikit jariku menyodok Memek Rina,
“ Oughhh… Ssss… Aghhhh... ”, desah Rina.
Waktu itu Memek Rina telah tampak becek sekali. Saya menempatkan kepala torpedoku ke pintu Memek-nya. Saya sodok sedikit,
“ Ughhhh… Sssss… Aghhhhh… ”, desag Rina lagi.
Waktu itu saya-pun mulai menghimpit lagi torpedo saya dalam Memek Rina,
“ Oughhh… Ssss… Yeahhhh… ”, desah Rina perlahan-lahan.
Lalu saya menyodok lagi dalam, dengan cara kontstan serta selalu ke pangkal. Saya mendorong serta menarik berkali-kali. Rina semakin tampak lemas serta nikmat. Saya terasa kehangatan Liang Memek Rina. Rina mencabut torpedoku keluar. Dia turun dari atas meja serta mendorongku telentang lantas duduk diatas tubuhku serta memasukkan lagi torpedoku kedalam Liang Memek-nya itu.
Dia mengayun ke atas serta ke bawah. Tidak lama dia tarik keluar lagi torpedoku. Rina saat ini agresif. Saya mendorongnya telentang lagi. Rina merapatkan buah dadanya dengan ke-2 iris tangannya,
“ Ben Peler (Penis) masukin di celah susuku saya dong!!! Sssssss… Aghhhhh…!!! ”, ucap Rina berkomando pada saya.
Waktu itu saya-pun tak sungkan-sungkan untuk selalu melakukan-nya namun sebentar saja. Saya duduk serta Rina masihlah telentang, paha saya dibawah paha Rina, saya sodok lagi torpedoku kedalam Memek-nya. Saya mengayun dengan perlahan-lahan. Licin serta enak rasa-rasanya Rina bangun serta bertiarap diatas meja, kakinya lurus ke lantai menungging! Saya-pun berdiri dengan posisi doggy style.
Saya pegang kiri serta kanan pantat Rina serta mengayun lagi. Saya lalu menyangkutkan samping kaki Rina diatas bahuku dalam posisi telentang.
Saya sodok lagi tarik serta keluar dorong serta masuk kedalam Memek-nya,
![]() |
PasarPoker |
“ Aow… Sssss… Ben… Aghhhh… Enak Ben, terus Ben… Aghhhh… ”, desah Rina mulai tidak terkndali.
Tanpa ada menjawab saya-pun selalu menggenjot torpedoku dengan kuat serta penuh nafsu. Kurang lebih sekitaran 10 menit saya menggenjot Memek Rina dengan Posisi Doggy style, mendadak merasa ada denyutan di batang kejantanan saya. Tak lama kemudian,
“ Crottt… Crottt… Crottt… ”,
Tersemburlah sperma saya dalam Memek Rina yang telah sagat becek lantaran terbanjiri oleh sperma saya serta lendir kawin Rina. Singkat narasi sesudah jalinan seks di dalam gudang swalayan itu, kami-pun bergegas membereskan serta bersihkan diri dengan tisu basah kebetulan ada di dalam gudang barang swalayan itu.
Sungguh pengalaman seks yang begitu mengesankan untuk saya.
Sejak peristiwa itu kami-pun pada akhirnya berpacaran, bahkan juga hingga hari ini-pun kami masihlah berpacaran. Serta butuh di ketahui nih beberapa pembaca, hubungan asmara kamipun senantiasa dipenuhi dengan jalinan seks yang begitu hot serta menggairahkan. Mungkin saja sampai disini narasi saya - CERITA DEWASA
0 komentar:
Posting Komentar