Rabu, 12 Oktober 2016

CERITA DEWASA - HUBUNGAN RAHASIA ( kisah nyata )

HUBUNGAN RAHASIA
( kisah nyata )






CERITA DEWASA - Banyak yang katakan kalau bila kita habis makan suatu hal yang berminyak lantas tangan kita dioleskan ke tungkai kaki kita jadi kita bakal disayang mertua. Saya kerap mengerjakannya, namun saya tidak meyakini bila hal semacam itu benar, hingga satu hari saya betul-betul membuktikannya. 

Saya serta istriku hidup terpisah dari mertua, namun tidak jauh, masihlah satu kota. Lantaran berdua bekerja, anakku setiap hari kutitipkan pada mertua atau neneknya anakku. Pagi kuantar ke sekolah, siang dijemput neneknya serta sorenya sepulang dari kerja saya jemput anakku serta kubawa pulang. 

Untuk anakku memanglah mertuaku yaitu neneknya, namun janganlah berpikir mertuaku telah nenek- nenek. Dia masihlah cling diusianya yang masuk 50-an. Dia telah janda ditinggal mati. Ceritanya begini. 

Hari itu sesudah nganterin anakku ke sekolah pagi, saya luangkan singgah ke tempat tinggal mertua ingin ngasihin duit sekolah serta duit jajan anakku seperti umumnya tiap-tiap awal bln.. Hari itu situasi tempat tinggal sepi, adik-adik iparku telah pada pergi kerja serta kuliah. Jadi cuma mertuaku, atau umum kupanggil Mamih, dirumah. Kuketuk pintu tidak ada yang nyahut, namun saat pintu kudorong, tidak terkunci jadi saya segera masuk. Lantaran karena sangat kebelet kencing, saya segera menuju kamar mandi. 
Kudorong pintu, terbuka serta tanpa ada tengok kiri kanan segera soooooorrrr, enak tenan. Ya lantaran kupikir tidak ada orang di rumah, saya telah buka celanaku sebelumnya masuk kamar mandi. Eee a laaa demikian saya balik kanan ingin bersihkan kontolku yang telah nogong dari tadi nahan kencing, di depan ku berdiri si Mamih telanjang cuma dililit handuk hanya dada. Membelalak matanya memandang kontolku, sesaat akupun terbelalak memandang bodinya yang walau tidak muda lagi namun masih mulus, putih. 

Payudaranya yang seperti dua buah pepaya menggelantung, menyembul tidak kuasa tertutup handuk kami berdua terpana, tidak bergerak, cuma kontolku yang mengacung berkejut- kejut pada ingin layu setelah kencing serta ingin tetaplah tegar merespon mataku yang tidak berkedip memandang susu yang besar menggelayut. Susu yang besar memanglah senantiasa jadi idamanku, lantaran susu istriku kecil sekepal tanganku. Tak tahu siapa yang mengawali, mendadak saya telah mengelus bundaran di dada yang kenyal itu, sesaat kontolku juga merasa dielus-elus lembuuuuutt sekali. Saya pejamkan mataku rasakan elusan itu sembari rasakan juga kenyalnya daging birahi. 

Kuplintir putingnya yang kanan dengan tangan kiriku sesaat tangan kananku meremas-remas buah yang kiri. Kudengar dia melenguh buang nafasnya yang kurasakan hangat dimukaku. Lantas kurasakan bibirnya menyentuh bibirku, menekankan lidahnya yang kusambut dengan buka mulutku. Lidahnya liar menggapai- capai atap mulutku, mengusap-usap pangkal lidahku, niiiikkkkkkmmmaaatt banget. Belum pernah saya berciuman seperti itu seumur-umur. Saya cobalah imbangi dengan turut memainkan lidahku, nyatanya lebih nikmat lagi. 

Pelan-pelan dia tarik kontolku, rupanya dia mengajakku beranjak dari kamar mandi. Dibimbingnya tongkatku laksana seseorang buta dituntun dengan menggandeng tongkatnya. Dia selalu menciumku tanpa ada melepasnya sambil jalan menuju kamarnya yang tidak demikian jauh. Sesampai disana direbahkannya saya, telentang serta dia di atasku. Saat ini tidak sehelai benangpun menutupi badannya, sesaat saya masihlah kenakan pakaian serta celana dalam yang telah mlorot ke paha.

Tangan kirinya tidak terlepas dari kontolku, mengurut-urutnya beberapa hingga saya rasakan nyaris bobol pertahanku, lantaran rasakan suatu hal yang lain dari umumnya. Tangan kanannya mulai buka kancing- kancing bajuku, sembari mulutnya selalu bertengger di mulutku, berperang lidah. Terbuka telah semua badanku terkecuali cancutku yang saat ini tengah diplorotin. Dia turun ke arah selangkanganku, membelai-belai kontolku yang semakin menegang, tampak mengkilat helemnya dengan setitik cairan bening di lubangnya. Tidak kusangka, dia ingin meloco kemaluanku. 

Dijilati sisi bawah batangku benar2 enak, sesaat tangannya tidak henti- hentinya mengusap-usap lembut buah pelirku yang penuh jembut lebat. Serta, “aaaaaakkkkkhhhh, Miiiiiiihhhh” cuma itu yang dapat kulenguhkan. Saat ini dimasukkannya batangku semuanya. Tak tahu sedalam apa mulutnya kok dapat menyimpan batang kontolku yang kian lebih 12 cm. 

Istriku terkadang sukai mengeluh sakit bila cepat-cepat kumasukkan basokaku ke memeknya yang baru mulai basah. Dia katakan basokaku gedhe banget. Temanku sempat juga katakan demikian saat kita mandi keduanya sama setelah berenang : “Ris, kontolmu gede sangat sih”. Memanglah kontolku unik, sesungguhnya yang gede cuma kepalanya, garis tengahnya sebesar pantat gelas plastik Aqua, namun batangnya ke pangkal mengecil hingga sebesar pipa pralon ukuran?. 

Dilumati selalu dengan beragam tehnik yang susah digambarkan, saya tidak tahan juga. Kujambaki rambut si Mamih sembari melenguh, “Miiiih, akkkkuuu mmmmaaaauuuu kelllllluaarrrrr ”. “Keluarin ajahhhh, agar ku telllleeenn. ” Hiiiii, apa tidak jijik mmmmmiiiiihhh” “Nggggaaaaa, buat awet mudaaaaa, pittttttaaaaammmmiiinnn. 
Sembari melenguh keras kusemburkan air mani yang telah menekan- desak dari tadi, sekian kali semburan. Lima-enam kali semprotan maniku semuanya nyembur didalam mulut Mamih, tidak setetespun keluar. Kudengar nada menelan, “Glleeecck glllekk”. Lantas selalu dijilati kepala kontolku hingga bersih serta mengkilat lagi. Gellii banget, bila habis keluar dipegang terlebih dijilati. “Eeeeeeuuuuuhhhhh” Akupun menggelosor kecapaian. Plong banget rasa-rasanya dada ini sesudah nyaris 1/2 jam dipacu. Lama juga permainannya. Kupikir selesai telah permainan, eeeh tidak tahunya dia tidak juga nglepasin kontolku. 

Selalu saja dijilati, diloco, dikocok-kocok, sembari dia membalikkan badannya. Diarahkannya pantatnya ke arahku, dia masihlah di atasku jadi saat ini wajahku pas dibawah memeknya. Seumur-umur juga saya belum pernah menjilat memek, namun tak tahu mengapa waktu itu dengan dan merta kupegang pantatnya yang nyatanya masihlah padat, kuturunkan sedikit hingga memeknya bisa kuraih dengan mulut serta lidahku. Kujilati bibir memeknya, kucucrup itilnya yang cukup besar yang sembunyi di balik selaput tertutup jembut yang tidak demikian tidak tipis. 

Kumakan memeknya sebisaku, kupraktekkan hasil dari nonton BF sampai kini. Serta nyatanya, kurasakan memeknya membanjir meleleh ke ujung hidungku. Baunya asem- asem sedep. Ini mungkin yang kata kawan-kawan, bau comberan rasa duren. Aneh juga seih, mengapa bau yang harusnya tidak sedep ini kok tercium sedep juga, bahkan juga saat ini saya makin berang mencucrupi memeknya. Kutusuk-tusukkan lidahku ke lubang memeknya yang semakin berlendir. 

Saya telah tidak mikirin lagi kontolku lagi diapain lantaran karena sangat asyiknya bermain dengan memeknya yang semakin lama semakin mengasyikkan. Mendadak, kurasakan asin memuncrat ke lidahku serta kudengar dia mengerang seperti kesakitan : “Riiiiiiiisssss, akkkkkkuuuuuuu???. ” Serta hhheeeeggg memek serta pantatnya yang besar menjatuhi mukaku, menutupi semua wajahku membuatku tidak dapat bernafas. Ku dorong ke samping, lalu dia menggeser tubuhnya serta berbalik, lantas menciumiku sertubi-tubi. 

“Riiissss, eennnakkkk sekalli, telah lama Mamih tidak merasakan yang begini. ” Iya Mihh, saya juga baru kesempatan ini ngrasain nikmatnya diloco, ingin tidak Mamiih ngloco lagi lain kali” “Mau dong. Kamu mau tidak ngrasain suatu hal yang belum pernah anda rasakan sepanjang ngewe ” ” Apakah itu Miih? ” “Ayo lah, masukin kontolmu ke memekku, anda tentu ketagihan kelak. ” Serta permainan juga belum juga selesai.

Dia telentang mengangkangkan kakinya. Kulihat lubang memeknya yang basah kuyup, dilap dengan celana dalamku, serta saat ini agak kering lembab. Dituntunnya kontolku masuk gua gelap nan lembab. Bllleeeeeesss, tidak ada kesusahan lantaran telah berlendir, serta rudalku juga telah mulai ngaceng lagi sesudah diloco bermenit-menit. Saya memanglah rasakan suatu hal yang lain. Memeknya merasa bergerigi, seperti ada jonjot-jonjot di dinding- dindingnya. 

Memek istriku tidak seperti ini rasa-rasanya. Saya bener- bener tidak tahan. Dari pada nyembur sebelumnya waktunya, tambah baik kutahan saja, jadi kubiarkan kontolku diam dijepit memeknya yang tetap masih kencang walau telah melahirkan enam kali. “Miiiih, akkuu nggakkk tahaann. Memek Mamih ennnakkk baangeett. Kayaa ada pasirnyaaa ” Dia tersenyum penuh makna “Riiiisss, ittu belum seberapa. Anda diaaamm saajaa, biiar kugoyang yyaahhh”. 

Benar saja, kontolku yang? tegang dikilir kiri kanan ke atas ke bawah. Benar2 profesional. Kadang-kadang kurasakan kontolku seperti tidak diterima, didorong keluar, namun belum pernah keluar gua, kurasakan kepalanya disedot, keras sekali. Walau saya diam saja, namun kontolku terasanya disedot, ditiup, diplintir, ngilu-ngilu enaaaakkk sekali. 
Saya tidak tahan, kugenjot juga pada akhirnya, pelan-pelan kutarik, kubenamkan lagi maju mundur. Serta sensasi yang kurasakan makin tidak terlukiskan pada saat kutarik keluar, namun dari dalam memeknya kontolku disedotnya habis-habisan. Tak tahu bagaimana langkahnya dia miliki memek dapat seperti mengulum-ngulum batang serta kepala kontolku. 

Inikah yang dimaksud empot ayam? Semakin lama kupompa, rupanya diapun tengah nikmati pompaanku, buktinya kulihat berwajah merah meranum serta matanya meredup-redup. Lantas mendadak dia goyangkan pantatnya keras-keras kiri-kanan-kiri-kanan, diangkat tinggi-tinggi sembari melenguh “Riiiisssss, tekeeeen yaaaaaang kerrrraaaasssss?.. aaakkuuu mmmaaaauuuu keeelluuuaaaar?.. ayyyoooo kkaaaamu jugaaaa barreeeennng biiiiaarrr taaaahhhuuu apppaaa yaaanggg mmmmaaaaammmiiih bilaaaanng taaaadddddiiiiii”. 

Kutekankan keras-keras rudalku, daleeeeem sekali, sembari kupegang pantatnya, dua-duanya kuratik mendekat ke pangkal kontolku. Terasanya kontolku amblas masuk memeknya hingga sa peler-pelernya, daannnn “Miiiiiihhhhhh akkkkkukelllluaaarrrrrrrr ” “Akkkuuuuuu juggggaaaa”?.. sebentar kurasakan dinding2 memeknya berdenyut-denyut keras sekali namun memiliki irama, serta ketika itu juga saya semburkan isi pelirnya. Terasanya diperas-peras hingga pol-polan tidak tersisa sedikitpun didalam tandonnya. 

Sesaat semprotan maniku telah usai, kontolku masihlah rasakan denyutan-denyutan memeknya. Hebat benar Mamihku ini. Telah keluar juga masihlah mendenyut atau mungkin saja keluarnya panjang lantaran berbarengan dengan itu lantas kurasakan semburan hangat ke kepala kontolku yang masihlah tertanam dalam sekali di gua birahinya. “uuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh eeehhhhh, uuuuhhhhh” cuma itu nada yang keluar dari mulutnya. 

Matanya memejam, namun ke-2 tangannya masihlah mencengkeram pantatku seakan-akan saya tidak bisa mengangkatnya. Lantas kami berduapun terdiam sesaat. Diciuminya mukaku, dijilati pipi serta telingaku, turun ke dagu, leher serta putting susuku kiri kanan. Ooooohh enaknya. 

Baru kesempatan ini saya terasa bener-bener senang kontolku. Satu pengalaman baru. Nyatanya semakin tua, wanita bukanlah semakin tidak enak seperti yang sampai kini terpatri dipikiranku serta mungkin saja juga benak tiap-tiap lelaki, hingga khayalannya cuma menginginkan mencari serta ngewe sama perempuan2 muda serta anak-anak ABG. Dapat dibuktikan saat ini kalau pengalaman yaitu segala-galanya. Walau mungkin saja memek telah kendor, longgar namun tehnik semakin mutakhir, jadi rasa-rasanya lebih gurih. 

Kuciumi juga berwajah, bibirnya, dagunya, lehernya serta pada akhirnya putting susunya. “Miiiihhh, bagaimana sih rasa-rasanya dijepit gunakan susu” “Besok datang lagi yaa, nanti Mamih jepit rudalmu. Pantesan si Ita (istriku) lengket banget sama kamu, rupanya kontolmu istimewa. Bagi-bagi selalu sama Mamih ya agar Mamih panjang usia, semakin sayang sama anda, sama anakmu. Kelak Mamih sediain jamu agar anda tetep seger, lebih kuat. Malem buat Ita, pagi buat Mamiih yaah” Tingkahnya seperti ABG lagi pacaran saja, menggeleyot membimbingku ke kamar mandi. 
Akupun dimandiin. “Miiih, kelak si Ita diberi resepnya, agar nantinya tuanya seperti Mamih, jadi awet muda selalu. Namun bakal saya pantau habis-habisan, jangan- janganlah mantuku yang ngrasain ” “Hussh, tidak bisa, cukup Mamih saja ” Hingga sekarang ini jalinan ini selalu berlanjut, serta kehidupan tempat tinggal tanggaku makin bahagia - CERITA DEWASA

0 komentar:

Posting Komentar