Senin, 24 Oktober 2016

CERITA DEWASA - PAK RT PEMBANGKIT NAFSU KU

PAK RT PEMBANGKIT NAFSU KU
( cerita dewasa )




CERITA DEWASA
PASAR POKER




CERITA DEWASA - Hai sahabat cerita dewasa, saya akan meneritakan pengalaman sex teman saya yang telah menceritakan pengalamannya ke pada saya. Jadi begini, Saya tinggal di kompleks perumahan BTN di Jakarta. Suamiku termasuk juga orang yang senantiasa repot. Sebagai arsitek swasta, tugasnya bisa disebut tak kenal saat. Meskipun dia begitu mencintaiku, bahkan juga mungkin saja memujaku, saya kerap kesepian. 

Narasi Saya kerap sendirian serta banyak melamun memikirkan begitu hangatnya dalam sepi itu Mas Adit, demikian nama suamiku, ngeloni saya. Saat-saat seperti itu bikin libidoku naik. Serta jika saya tidak dapat menahan gairah seksualku, saya ambillah buah ketimun yang senantiasa ada di dapur. Saya lakukan masturbasi memikirkan dientot oleh seseorang lelaki, yang tidak selamanya suamiku sendiri, sampai mencapai kenikmatan. 

Yang kerap ada dalam impian seksualku malah Pak Parno, Pak RT di kompleks itu. Meskipun usianya telah diatas 55 th., 20 th. diatas suamiku serta 27 th. diatas umurku, bila memikirkan Pak Parno ini, saya dapat cepat mencapai orgasmeku. Bahkan juga saat saya melakukan hubungan sex dengan Mas Aditpun, seringkali aku membayangkan kalau Pak Parno yg sedang berhubungan dengan saya. 

Saya tidak tahu kenapa. Namun memanglah saya akui, sampai kini saya suka dan senang memikirkan kemaluan lelaki yang gedee banget. Nafsuku segera melonjak bila khayalanku nyampai kesana. Dari penampilan badannya yang tetaplah kekar serta kokoh meskipun tua, saya pikirkan kontol Pak Parno juga kekar serta kokoh. Gede, panjang serta tentu tegar dilingkari dengan urat-urat di sekitar batangnya. Ooohh.., begitu enaknya dientot kontol jenis itu.. 

Di kompleks itu, diantara ibu-ibu atau istri-istri, saya terasa akulah yang paling cantik. Dengan usiaku yang 28 th., tinggi 158 cm serta berat 46 kg, beberapa orang katakan badanku sintal banget. Mereka katakan saya seperti Sarah Ashari, selebrity cantik yang binal adik dari Ayu Ashari bintang sinetron. Terlebih bila saya tengah menggunakan celana jeans dengan blus tidak tebal yang bikin buah dadaku yang cukup besar membayang. Hatiku selangit mendengar pujian mereka ini.. 

Disuatu saat, tetangga kami miliki hajatan, menyunatkan anaknya. Umum, bila ada tetangga yang miliki kerepotan, kami se-RT beberapa ramai menolong. Apa sajakah, ada yang di dapur, ada yang ngurus pelaminan, ada yang buat hiasan atau membenahi makanan dsb. Saya umumnya senantiasa kebagian buat pelaminan. Mereka ketahui saya cukup memiliki bakat seni untuk bikin dekorasi pelaminan itu. Mereka senantiasa senang dengan hasil karyaku. 

Saya memakai beberapa bahan dekorasi yang umumnya saya beli di Pasar Senen. Pagi itu terdapat banyak bahan yang saya perlukan belum ada. Di dalam beberapa orang yang pada repot beberapa macam itu, saya katakan pada Mbak Surti, yang miliki hajatan, untuk beli kekurangan itu. 

‘Kebetulan Bu Mar, tuh Pak Parno ingin ke Senen, mbonceng saja sama dia’, Bu Kasno nyampaikan padaku sembari nunjuk Pak Parno yang terlihat paling repot diantara bebrapa ayah yang lain. 

‘Emangnya Pak Parno ingin mencari apaan?, saya nanya. 
‘Inii, ingin ke tukang tenda, milih bentuk tenda yang ingin dipasang kelak sore. Sama sekalian sound systemnya’, Pak Parno yang selalu repot menjawab tanpa ada menengok padaku. ‘Iyaa deh, saya pulang bentar ya Pak Parno, agar saya titip kunci rumah buat Mas Adit bila pulang nanti’. Semuanya jalan seperti air mengalir tanpa ada jadikan perhatian pada beberapa orang repot yang ada disitu. 

Sekitaran 10 menit lalu, dengan celana jeans serta blus kesukaanku, saya telah duduk di bangku depan, mengikuti Pak Parno yang nyopirin Kijangnya. Hawa AC di mobil Pak Parno nyaman banget setelah sepagi itu didera panasnya hawa Jakarta. Pelan-pelan terdengar alunan dangdut dari radio Mara yang ada di mobil itu. 

Waktu itu saya jadi ingat kebiasaanku mengkhayal. Serta saat ini saya ada dalam mobil cuma berdua dengan Pak Parno yang kerap ada sebagai object khayalanku dalam jalinan seksual. Tidak dapat kutahan, mataku melirik ke arah selangkangan dibawah kemudi mobilnya. Dia gunakan celana drill coklat muda. Saya saksikan di arah pandanganku itu terlihat menggunung. Saya tidak tahu apakah hal semacam itu umum. Namun khayalanku memikirkan itu mungkin saja kontolnya yang gede serta panjang. 

Waktu saya menelan ludahku memikirkan apa dibalik celana itu, mendadak tangan Pak Parno nyelonong menepuk pahaku. ‘Dik Marini ingin beli apaan? Di Senen samping mana? ’, sembari dia sertai pertanyaan ini dengan suara ke-bapak-an. 

Serta saya bener-bener kaget lho. Saya tidak pernah memikirkan Pak RT ini bila ngomong sembari meraba yang diajak ngomong. 

‘Kertas emas serta hiasan dinding, Pak. Di samping toko mainan di pasar inpress ituu.. ’, meskipun jantungku segera berdegup kencang serta nafasku merasa sesak memburu, saya masihlah berupaya se-akan-akan tangan Pak Parno di pahaku ini bukanlah hal yang aneh. 

Namun rupanya Pak Parno tidak punya niat mengangkat lagi tangannya dari pahaku, bahkan juga saat dia jawab balik, ‘Ooo, yyaa.. saya tahu.. ’, tangannya kembali menepuk-nepuk serta digosok-gosokkanya pada pahaku seolah sentuhan ayah yang membuat perlindungan anaknya. 

CERITA DEWASA
PasarPoker

Ooouuiihh.. saya rasakan kegelian yang begitu, saya rasakan tekanan erotik, mengingat dia senantiasa jadi object impian seksualku. Serta waktu Pak Parno merabakan tangannya lebih ke atas menuju pangkal pahaku, reaksi spontanku yaitu menurunkan kembali pada bawah. Dia ulangilah lagi, serta saya kembali menurunkan. 

Dia ulangilah lagi serta saya kembali menurunkan. Anehnya saya cuma menurunkan, bukanlah menepisnya. Yang saya rasakan yaitu saya menginginkan tangan itu memanglah tak diangkat dari pahaku. Cuma saya masihlah belum siap untuk lebih jauh. Nafasku yang segera tersengal serta jantungku yang berdegap-degup kencang belum siap hadapi peluang yang lebih menjurus. 

Pak Parno mengalah. Namun bukanlah mengalah bener-bener. Dia tak akan memaksakan tangannya untuk meraih ke pangkal pahaku, namun dia ubah. Tangan itu saat ini meremasi pahaku. Gelombang nikmat erotik segera menyergap saya. Saya mendesah tertahan. Saya lemes, tidak miliki daya apa-apa terkecuali membiarkan tangan Pak Parno meremas pahaku. ‘Dik Maarr.. ’, dia berbisik sembari menengok ke saya. 

Mendadak di depan melintas bajaj, memotong jalan. Pak Parno sedikit kaget. Automatis tangannya melepas pahaku, mencapai presnelling serta melepas injakan gas. Kijang ini seperti terangguk. Sedikit tubuhku terdorong ke depan. Selepas itu tangan Pak Parno dikonsentrasikan pada kemudi. Jalanan ke arah Senen yang macet bikin sopir mesti kerap memindah presnelling, mengerem, mencapai gas serta mengatur kemudi.

Saya senderkan badanku ke jok. Saya tidak banyak ngomong. Saya kepingin tangan Pak Parno itu kembali pada pahaku. Kembali meremasi. Serta kalau tangan itu merangkak ke pangkal pahaku bakal kubiarkan. Saya jadi penuh disesaki dengan birahi. Mataku kututup untuk dapat lebih nikmati apa yang baru saja berlangsung serta membiarkan fikiranku mengkhayal. 

Benar. Setelah jalanan agak lancar, tangan Pak Parno kembali pada pahaku. Saya betul-betul mendiamkannya. Saya rasakan kesenangan jantungku yang terpacu serta nafasku yang menyesak dipenuhi rangsangan birahi. Segera tangan Pak Parno meremasi pahaku. Serta naik-naik ke pangkal pahaku. Tanganku menahan tangannya. Eeeii terlebih ditangkapnya serta diremasinya. Serta saya pasrah. Saya merespon remasannya. Rasa-rasanya nikmat untuk menyerah pada tekad Pak Parno. Saya cuma tutup mata dengan tetaplah bersender di jok sembari remasan di tangan selalu berjalan. 

Sekali saya nyeletuk, ‘N’tar diliat orang Pak’, ‘Ah, nggaakk mungkin saja, kacanya khan gelap. Orang tidak dapat lihat ke dalam’, saya yakin dia. 

Setelah sebagian waktu rupanya tekanan birahi pada Pak Parno juga menggebu-gebu, 

‘Dik Mar.. kita berjalan-jalan dahulu ingin tidak? ’, dia berbisik.. 

‘Kemana..? ’, pertanyaanku yang saya sertai harapan hatiku.. 

‘Ada deh.. Pokoknya Dik Mar ingin khan.. ’. 

‘Terserah Pak Parno.., Tapinya n’tar ditungguin beberapa orang.., n’tar beberapa orang berprasangka buruk.. lho’. 

‘Iyaa, janganlah khawatirr.., paling lama sejamlah. ’, 

Sembari Pak Parno mengarahkan kemudinya ke pinggir kanan mencari belokan ke arah balik. Saya tidak mau ajukan pertanyaan, ingin ngapain ‘sejam’?? 

Persis dibawah jembatan penyeberangan dekat daerah Galur, Pak Parno membalikkan mobilnya kembali menuju arah Cempaka Putih. Ah.. Pak Parno ini tentu telah umum begini. Mungkin saja sama ibu-ibu atau istri-istri yang lain. Saya tetaplah bertumpu di jok sembari tutup mataku pura-pura tiduran.

Dengan penuh gelora serta deg-degan jantungku, saya hadapi fakta kalau sebagian waktu lagi, mungkin saja cuma dalam hitungan menit, bakal alami bebrapa waktu yang begitu menggetarkan. Saat-saat seperti yang kerap saya khayalkan. Saya tidak dapat lagi memikirkan jernih. Edan juga saya ini.., apa kekurangan Mas Adit, mengapa sekian gampang saya terima ajakan Pak Parno ini. Bahkan juga terlebih dulu khan belum pernah meskipun sepanjang 8 th. pernikahan saya disentuh terlebih digauli lelaki lain. 

Yang saya rasakan saat ini hanya saya terasa aman dekat Pak Parno. Tentu dia bakal menjagaku, melindungiku. Tentu dia bakal mengahadpi saya dengan halus serta lembut. Bagaimanapun dia yaitu Pak RT kami yang sampai kini senantiasa mengayomi warganya. 

Tentu dia tidak bakal mengakibatkan kerusakan citranya dengan perbuatan yang bikin saya sakit atau terluka. Serta rasa-rasanya saya menginginkan banget dapat melayani dia yang sampai kini senantiasa jadi object impian seksualku. Biarkanlah dia melakukan tindakan suatu hal padaku sepuasnya. Serta saya menginginkan rasakan bagaimana dia memuaskan saya juga sesuai sama khayalanku. 

Aku gemetar hebat. Tangan-tanganku gemetar. Lututku gemetar. Kepalaku merasa panas. Darah yang naik ke kekepalaku bikin seolah wajahku bengap. Serta makin ke sana, makin saya tidak dapat mencabut persetujuanku atas ajakan ‘jalan-jalan dulu’ Pak Parno ini. 

Mendadak mobil merasa membelok ke satu tempat. Saat saya buka mata, saya saksikan halaman yang asri penuh pohon-pohon. Di depan mobil terlihat seseorang petugas berlarian membimbing Pak Parno menuju ke satu garasi yang terbuka. Dia acungkan tangannya supaya Pak Parno segera masuk garasi berpintu rolling door itu, yang segera ditutupnya saat mobil sudah meyakini ada didalam garasi itu dengan benar. Sedikit gelap. Ada sinar kecil di depan. Nyatanya lampu diatas satu pintu yang tertutup. Woo.. saya agak cemas sebentar. Tidak ada jalan untuk mundur. Lalu kudengar Pak Parno mematikan mesin mobilnya. 

‘Nyampai Dik Mar.. ’, 

‘Di mana ini Pak..? ’, 

Tidak jelas kemana Pak Parno mengajak saya. Namun saya meyakini kalau tempat ini seperti type ‘motel’ yang kerap saya dengar dari kawan-kawan dalam beberapa percakapan porno dalam arisan yang diadakan ibu-ibu kompleks itu.

Pak Parno tak menjawab pertanyaanku, namun tangannya segera menyeberang melalui pinggulku untuk mencapai setelan jok tempat dudukku. Jok itu segera bergerak ke bawah dengan saya tergolek di atasnya. Serta yang kurasakan selanjutnya yaitu bibir Pak Parno yang segera mencium mulutku serta melumat. Uh uh uh.. Saya tergagap sebentar.. sebelumnya saya membalas lumatannya. Kami sama-sama melepas birahi. Saya rasakan lidahnya menyeruak ke rongga mulutku. Serta reflekku yaitu menghisapnya.

Lidah itu menari-nari di mulutku. Bau lelaki Pak Parno menyergap hidungku. Beginilah rasa-rasanya bau lelaki jenis Pak Parno ini. Bau alami tanpa ada minyak wangi seperti yang kerap digunakan Mas Adit. Bau Pak RT yang sudah 55 th. namun tetaplah pancarkan kelelakian yang sampai kini senantiasa mengikuti khayalanku waktu masturbasi ataupun waktu saya bersetubuh dengan Mas Adit. Bau yang dapat segera menggebrak libidoku, hingga nafsu birahiku terlepas dengan liarnya sekarang ini..

CERITA DEWASA
PasarPoker
Sembari melumat, tangan-tangan Pak Parno juga merambah badanku. Jari-jarinya melepasi kancing-kancing blusku. Lalu kurasakan remasan jari kasar pada buah dadaku. Uuiihh.. tidak tertahankan. Saya menggelinjang. Menggeliat-geliat sampai pantatku naik-naik dari jok yang saya dudukin dikarenakan gelinjang nikmat yang dahsyat. Sekali lagi saya terasa edaann.. saya digeluti Pak RT ku.

Bibir Pak Parno melumatku, serta saya menyambutnya dengan penuh kerelaan yang keseluruhan. Akulah yang sebenarnya menantikan peluang jenis ini dalam banyak bebrapa impian erotikku. Ohh.. Pak Parnoo.. Tolongin akuu Pakee.. Puaskanlah nikmati badankuu.. Paak, .. semuanya buat kamu Paak.. Saya hauss.. Paak.. Tulungi akuu Paakk.

‘Kita turun yok Dik Mar.., kita masuk dahulu.. ’, Pak Parno hentikan lumatannya serta mengajak saya masuk motel ini. 

Demikian masuk kudengar telpon berdering. Rupanya dari kantor motel itu. Pak Parno bertanya saya ingin minum apa, atau makanan apa yang saya kehendaki yang dapat diantar oleh petugas motel ke kamar. Saya terserah Pak Parno saja. Saya sendiri cepat-cepat ke kamar kecil yang ada. Saya kebelet pengin kencing. 

Waktu kembali pada peraduan kulihat Pak Parno telah telentang di ranjang. Agak malu-malu saya masuk ke kamar tidur ini, terlebih sesudah lihat sosok badan Pak Parno itu. Dia menatapku dari ekor matanya, lalu memanggil, ‘Sini Dik Mar.. ‘, uh uh.. Omongan seperti itu.. masuk ketelingaku ketika jenis begini.. saya rasakan begitu begitu terangsang semua syaraf-syaraf libidoku. 

Saya, istri yang sekalipun belum pernah disentuh lelaki lain terkecuali suamiku, hari ini dengan edannya ada di kamar motel dengan seorang, yakni Pak Parno, yang Pak RT kompleks rumahku, yang bahkan juga  lebih tua dari suamiku, bahkan juga nyaris 2 kali usiaku sendiri. Serta panggilanya yang.. ’Sini Dik Mar’, itu.. merasa begitu erotis di telingaku. 

Saya berikut yang dimaksud istri nyeleweng. Saya berikut istri yang selingkuh.. uh uh uh.. Mengapa demikian dahsyat birahi yang melandaku saat ini. Birahi yang didongkrak oleh pengertiannya bakal arti selingkuh serta saya tetaplah mengambil langkah ke dalamnya. Birahi yang dibakar oleh pengertian nyeleweng serta saya selalu saja melanggarnya. Uhh.. saya tidak dapat menjawab semua terkecuali rasa pasrah yang menyebar.. 

Serta waktu saya roboh ke ranjang itu, yang lalu dengan dan merta Pak Parno menjemputku dengan dekapan serta rengkuhan di dadanya, saya telah betul-betul terbenam dalam pesona dahsyatnya istri yang nyeleweng serta selingkuh, yang menanti bebrapa waktu kelanjutannya yang bakal dipenuhi kesenangan serta gelinjang yang tentu begitu hebat untuk istri penyeleweng pemula jenis saya ini. 

‘Dik Mar.. Saya telah lama merindukan Dik Mar ini. Setiap saat saya saksikan itu gambar bintang film Sarah Ashari yang begitu serupa Dik Mar.. Hatiku senantiasa terbakar.. Kapann saya dapat merangkul Dik Mar  ini.. ’. 

Bukanlah main perkataan Pak Parno. Telingaku rasakan seperti tersiram air sejuk pegunungan. Berbunga-bunga mendengar pujian jenis itu. Serta makin bikin saya ikhlas serta pasrah untuk digeluti Pak Parno yang gagah ini. Pak Parnoo.. Kekasihkuu.. Dia balik serta tindih badanku. 

Dia segera melahap mulutku yang gelagapan kesusahan bernafas. Dia masukan tangannya ke blusku. Dirangkulinya badanku, ditekankannya bibirnya lebih menghimpit lagi. Disedotnya lidahku. Disedotnya sekalian juga ludahku. Kelihatannya saya jadikan minumannya. Serta sungguh saya nikmati kegilaannya ini. Lalu tangannya dia alihkan, meremasi ke-2 susuku yang lalu dilepaskannya juga. 

Ubah bibirnyalah yang menjemput susuku serta puting-putingnya. Dia jilat serta sedotin habis-habisan. Serta yang datang padaku yaitu gelinjang dari saraf-sarafku yang meronta. Saya tidak dapat menahan gelinjang ini terkecuali dengan rintihan yang keluar dari mulutku.. Pakee.. Pakee.. Pakee.. ampun nikmattnya Pakee.. 

Tangannya yang terlepas dari susuku turun untuk mencapai celana jeansku. Dilepasi kancing celanaku serta di buka resletingnya. Tangannya yang besar serta kasar itu mendorongnya sampai celanaku turun ke paha. Lalu tangan itu merogoh celana dalamku. Aaaiiuuhh.. tidak terperikan kesenangan yang mendatangi saya. 

Saya tidak dapat menahan getaran jiwa serta ragaku. Saat-saat jari-jari kasar itu merabai bibir kemaluanku serta lalu meremasi kelentitku.. saya segera melayang ke ruangan angkasa tidak bertepi. Kesenangan.. sejuta kesenangan.. ah.. Serasa sejuta kesenangan Pak Parno berikan padaku melalui jari-jari kasarnya itu. 

Jari-jari itu juga berupaya menusuk lubang vaginaku. Saya rasakan ujungnya-unjungnya bermain di bibir lubang itu. Cairan birahiku yang telah menyebar mulai sejak tadi dia toreh-toreh sebagai pelumas untuk mempermudah masuknya jari-jarinya menembusi lubang itu. Dengan bibir yang selalu melumati susuku serta tangannya merangsek kemaluanku dengan jari-jarinya yang selalu dimainkan di bibir lubang vaginaku..

Ohh.. mengapa saya ini.. Ooohh.. Mas Adit.. maafkanlah akuu.. Ampunilahh.. istrimu yang tidak dapat menghindar dari kesenangan tidak bertara ini.. ampunilah Mas Adit.. saya sudah menyelewengg.. saya tidak dapatu maass.. 

Pak Parno selalu menggumuli badanku. Blusku yang telah berantakan mempermudah dia merangsek ke ketiakku. Dia jilati serta sedoti ketiakku. Dia terlihat sekali nikmati rintihan yang selalu keluar dari bibirku. Dia kelihatannya menginginkan memberi suatu hal yang tidak pernah saya peroleh dari suamiku. Sesaat jari-jarinya selalu menusuki lubang vaginaku. Dinding-dindingnya yang penuh saraf-saraf sensitif birahi dia kutik-kutik, sampai saya terasanya kelenger kesenangan. Serta tidak terbendung lagi, cairan birahiku mengalir dengan derasnya. 

CERITA DEWASA
PasarPoker
Yang awal mulanya satu jari, saat ini disusulkan lagi jari yang lain. Kesenangan yang saya terimapun jadi tambah. Pak Parno tahu persis titik-titik kekurangan wanita. Jari-jarinya menghadap pada G-spotku. Serta tidak ayal lagi. Cuma dengan jilatan di ketiak serta kobokan jari-jari di lubang vagina saya tergiring hingga titik di mana saya tidak dapat lagi membendungnya. Untuk pertama kalinya disentuh lelaki yang bukanlah suamiku, Pak Parno sukses membuatku orgasme. 

Waktu orgasme itu datang, kurangsek balik Pak Parno. Kepalanya kuraih serta kuremasi rambutnya. Kupeluk badannya erat-erat serta kuhunjamkan kukuku ke punggungnya. Saya tidak lagi mempertimbangkan bagaimana luka serta rasa sakit yang dijamin Pak Parno. Pahaku menjepit tangannya, sesaat pantatku mengangkat-angkat menjemputi tangan-tangan itu supaya jarinya lebih meruyak ke lubang vaginaku yang tengah memikul kegatalan birahi yang sangat begitu. Tingkahku itu semuanya terus-terusan diiringi racau mulutku. 

Serta waktu orgasme itu memuncratkan cairan birahiku saya berteriak histeris. Tangan-tanganku meraih apa saja yang dapat kuraih. Bantalan ranjang itu teraduk. Selimut tempat tidur itu terangkat terlepas serta terlempar ke lantai. Kakiku mengejang menahan kedutan vaginaku yang memuntahkan spermaku. “Sperma” wanita yang berbentuk cairan-cairan bening yang keluar dari kemaluannya. Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk kurangi gerahnya badanku dalam kamar ber AC ini. 

Waktu sudah reda, kurasakan tangan Pak Parno mengusap-usap rambutku yang basah sembari meniup-niup dengan penuh kasih sayang. Uh.. Dia yang ngayomi saya. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya. Udara dingin merasuki kepalaku. Serta pada akhirnya badanku juga mulai merasai kembali sejuknya AC kamar motel itu. 

‘Dik Mar, Dik Mar hebat banget yaa hh.. Istirahat dahulu yaa..?!, Saya ambilkan minum dahulu yaahh.. ’, nada Pak Parno itu merasa menyebabkan rasa yang teduh. Saya tidak kuasa menjawabnya. Nafasku masihlah ngos-ngosan. Saya tidak pernah mengira kalau saya bakal memperoleh kesenangan sehebat ini. 

Kamar motel ini sudah melihat bagaimana saya memperoleh kesenangan yang pertama kalinya waktu saya menyeleweng dari kesetiaanku pada Mas Adit suamiku untuk disentuhi serta digumuli oleh Pak Parno, Pak RT kampungku, yang bahkan kerap jadi lawan main catur suamiku di bebrapa waktu senggang. Mas Adit.. Ooohh.. maass.. maafkanlah aakuu.. maass.. BERSAMBUNG - CERITA DEWASA

Minggu, 16 Oktober 2016

CERITA DEWASA - TETANGGA KU TERGODA TUBUH KU ( kisah nyata )

TETANGGA KU TERGODA TUBUH KU
( kisah nyata )



CERITA DEWASA
PASAR POKER


CERITA DEWASA - Perkenalkan nama saya Nadya. Memang ini bukanlah pengalaman sex saya yg pertama. Tapi ini adalah pengalaman yang paling hot. Pagi itu, saya lupa hari apa, saya masihlah tertidur di ranjangku, yang kebetulan sekamar dengan orang tuaku. Kata orang tuaku sich, kami tidur sekamar untuk menghemat biaya listrik karena penggunaan AC yang cukup mahal itu. Waktu itu saya menggunakan pakaian tidur satin warna pink yg tidak berlengan. 


Rabu, 12 Oktober 2016

CERITA DEWASA - HUBUNGAN RAHASIA ( kisah nyata )

HUBUNGAN RAHASIA
( kisah nyata )






CERITA DEWASA - Banyak yang katakan kalau bila kita habis makan suatu hal yang berminyak lantas tangan kita dioleskan ke tungkai kaki kita jadi kita bakal disayang mertua. Saya kerap mengerjakannya, namun saya tidak meyakini bila hal semacam itu benar, hingga satu hari saya betul-betul membuktikannya. 

Saya serta istriku hidup terpisah dari mertua, namun tidak jauh, masihlah satu kota. Lantaran berdua bekerja, anakku setiap hari kutitipkan pada mertua atau neneknya anakku. Pagi kuantar ke sekolah, siang dijemput neneknya serta sorenya sepulang dari kerja saya jemput anakku serta kubawa pulang. 

Untuk anakku memanglah mertuaku yaitu neneknya, namun janganlah berpikir mertuaku telah nenek- nenek. Dia masihlah cling diusianya yang masuk 50-an. Dia telah janda ditinggal mati. Ceritanya begini. 

Hari itu sesudah nganterin anakku ke sekolah pagi, saya luangkan singgah ke tempat tinggal mertua ingin ngasihin duit sekolah serta duit jajan anakku seperti umumnya tiap-tiap awal bln.. Hari itu situasi tempat tinggal sepi, adik-adik iparku telah pada pergi kerja serta kuliah. Jadi cuma mertuaku, atau umum kupanggil Mamih, dirumah. Kuketuk pintu tidak ada yang nyahut, namun saat pintu kudorong, tidak terkunci jadi saya segera masuk. Lantaran karena sangat kebelet kencing, saya segera menuju kamar mandi. 
Kudorong pintu, terbuka serta tanpa ada tengok kiri kanan segera soooooorrrr, enak tenan. Ya lantaran kupikir tidak ada orang di rumah, saya telah buka celanaku sebelumnya masuk kamar mandi. Eee a laaa demikian saya balik kanan ingin bersihkan kontolku yang telah nogong dari tadi nahan kencing, di depan ku berdiri si Mamih telanjang cuma dililit handuk hanya dada. Membelalak matanya memandang kontolku, sesaat akupun terbelalak memandang bodinya yang walau tidak muda lagi namun masih mulus, putih. 

Payudaranya yang seperti dua buah pepaya menggelantung, menyembul tidak kuasa tertutup handuk kami berdua terpana, tidak bergerak, cuma kontolku yang mengacung berkejut- kejut pada ingin layu setelah kencing serta ingin tetaplah tegar merespon mataku yang tidak berkedip memandang susu yang besar menggelayut. Susu yang besar memanglah senantiasa jadi idamanku, lantaran susu istriku kecil sekepal tanganku. Tak tahu siapa yang mengawali, mendadak saya telah mengelus bundaran di dada yang kenyal itu, sesaat kontolku juga merasa dielus-elus lembuuuuutt sekali. Saya pejamkan mataku rasakan elusan itu sembari rasakan juga kenyalnya daging birahi. 

Kuplintir putingnya yang kanan dengan tangan kiriku sesaat tangan kananku meremas-remas buah yang kiri. Kudengar dia melenguh buang nafasnya yang kurasakan hangat dimukaku. Lantas kurasakan bibirnya menyentuh bibirku, menekankan lidahnya yang kusambut dengan buka mulutku. Lidahnya liar menggapai- capai atap mulutku, mengusap-usap pangkal lidahku, niiiikkkkkkmmmaaatt banget. Belum pernah saya berciuman seperti itu seumur-umur. Saya cobalah imbangi dengan turut memainkan lidahku, nyatanya lebih nikmat lagi. 

Pelan-pelan dia tarik kontolku, rupanya dia mengajakku beranjak dari kamar mandi. Dibimbingnya tongkatku laksana seseorang buta dituntun dengan menggandeng tongkatnya. Dia selalu menciumku tanpa ada melepasnya sambil jalan menuju kamarnya yang tidak demikian jauh. Sesampai disana direbahkannya saya, telentang serta dia di atasku. Saat ini tidak sehelai benangpun menutupi badannya, sesaat saya masihlah kenakan pakaian serta celana dalam yang telah mlorot ke paha.

Tangan kirinya tidak terlepas dari kontolku, mengurut-urutnya beberapa hingga saya rasakan nyaris bobol pertahanku, lantaran rasakan suatu hal yang lain dari umumnya. Tangan kanannya mulai buka kancing- kancing bajuku, sembari mulutnya selalu bertengger di mulutku, berperang lidah. Terbuka telah semua badanku terkecuali cancutku yang saat ini tengah diplorotin. Dia turun ke arah selangkanganku, membelai-belai kontolku yang semakin menegang, tampak mengkilat helemnya dengan setitik cairan bening di lubangnya. Tidak kusangka, dia ingin meloco kemaluanku. 

Dijilati sisi bawah batangku benar2 enak, sesaat tangannya tidak henti- hentinya mengusap-usap lembut buah pelirku yang penuh jembut lebat. Serta, “aaaaaakkkkkhhhh, Miiiiiiihhhh” cuma itu yang dapat kulenguhkan. Saat ini dimasukkannya batangku semuanya. Tak tahu sedalam apa mulutnya kok dapat menyimpan batang kontolku yang kian lebih 12 cm. 

Istriku terkadang sukai mengeluh sakit bila cepat-cepat kumasukkan basokaku ke memeknya yang baru mulai basah. Dia katakan basokaku gedhe banget. Temanku sempat juga katakan demikian saat kita mandi keduanya sama setelah berenang : “Ris, kontolmu gede sangat sih”. Memanglah kontolku unik, sesungguhnya yang gede cuma kepalanya, garis tengahnya sebesar pantat gelas plastik Aqua, namun batangnya ke pangkal mengecil hingga sebesar pipa pralon ukuran?. 

Dilumati selalu dengan beragam tehnik yang susah digambarkan, saya tidak tahan juga. Kujambaki rambut si Mamih sembari melenguh, “Miiiih, akkkkuuu mmmmaaaauuuu kelllllluaarrrrr ”. “Keluarin ajahhhh, agar ku telllleeenn. ” Hiiiii, apa tidak jijik mmmmmiiiiihhh” “Nggggaaaaa, buat awet mudaaaaa, pittttttaaaaammmmiiinnn. 
Sembari melenguh keras kusemburkan air mani yang telah menekan- desak dari tadi, sekian kali semburan. Lima-enam kali semprotan maniku semuanya nyembur didalam mulut Mamih, tidak setetespun keluar. Kudengar nada menelan, “Glleeecck glllekk”. Lantas selalu dijilati kepala kontolku hingga bersih serta mengkilat lagi. Gellii banget, bila habis keluar dipegang terlebih dijilati. “Eeeeeeuuuuuhhhhh” Akupun menggelosor kecapaian. Plong banget rasa-rasanya dada ini sesudah nyaris 1/2 jam dipacu. Lama juga permainannya. Kupikir selesai telah permainan, eeeh tidak tahunya dia tidak juga nglepasin kontolku. 

Selalu saja dijilati, diloco, dikocok-kocok, sembari dia membalikkan badannya. Diarahkannya pantatnya ke arahku, dia masihlah di atasku jadi saat ini wajahku pas dibawah memeknya. Seumur-umur juga saya belum pernah menjilat memek, namun tak tahu mengapa waktu itu dengan dan merta kupegang pantatnya yang nyatanya masihlah padat, kuturunkan sedikit hingga memeknya bisa kuraih dengan mulut serta lidahku. Kujilati bibir memeknya, kucucrup itilnya yang cukup besar yang sembunyi di balik selaput tertutup jembut yang tidak demikian tidak tipis. 

Kumakan memeknya sebisaku, kupraktekkan hasil dari nonton BF sampai kini. Serta nyatanya, kurasakan memeknya membanjir meleleh ke ujung hidungku. Baunya asem- asem sedep. Ini mungkin yang kata kawan-kawan, bau comberan rasa duren. Aneh juga seih, mengapa bau yang harusnya tidak sedep ini kok tercium sedep juga, bahkan juga saat ini saya makin berang mencucrupi memeknya. Kutusuk-tusukkan lidahku ke lubang memeknya yang semakin berlendir. 

Saya telah tidak mikirin lagi kontolku lagi diapain lantaran karena sangat asyiknya bermain dengan memeknya yang semakin lama semakin mengasyikkan. Mendadak, kurasakan asin memuncrat ke lidahku serta kudengar dia mengerang seperti kesakitan : “Riiiiiiiisssss, akkkkkkuuuuuuu???. ” Serta hhheeeeggg memek serta pantatnya yang besar menjatuhi mukaku, menutupi semua wajahku membuatku tidak dapat bernafas. Ku dorong ke samping, lalu dia menggeser tubuhnya serta berbalik, lantas menciumiku sertubi-tubi. 

“Riiissss, eennnakkkk sekalli, telah lama Mamih tidak merasakan yang begini. ” Iya Mihh, saya juga baru kesempatan ini ngrasain nikmatnya diloco, ingin tidak Mamiih ngloco lagi lain kali” “Mau dong. Kamu mau tidak ngrasain suatu hal yang belum pernah anda rasakan sepanjang ngewe ” ” Apakah itu Miih? ” “Ayo lah, masukin kontolmu ke memekku, anda tentu ketagihan kelak. ” Serta permainan juga belum juga selesai.

Dia telentang mengangkangkan kakinya. Kulihat lubang memeknya yang basah kuyup, dilap dengan celana dalamku, serta saat ini agak kering lembab. Dituntunnya kontolku masuk gua gelap nan lembab. Bllleeeeeesss, tidak ada kesusahan lantaran telah berlendir, serta rudalku juga telah mulai ngaceng lagi sesudah diloco bermenit-menit. Saya memanglah rasakan suatu hal yang lain. Memeknya merasa bergerigi, seperti ada jonjot-jonjot di dinding- dindingnya. 

Memek istriku tidak seperti ini rasa-rasanya. Saya bener- bener tidak tahan. Dari pada nyembur sebelumnya waktunya, tambah baik kutahan saja, jadi kubiarkan kontolku diam dijepit memeknya yang tetap masih kencang walau telah melahirkan enam kali. “Miiiih, akkuu nggakkk tahaann. Memek Mamih ennnakkk baangeett. Kayaa ada pasirnyaaa ” Dia tersenyum penuh makna “Riiiisss, ittu belum seberapa. Anda diaaamm saajaa, biiar kugoyang yyaahhh”. 

Benar saja, kontolku yang? tegang dikilir kiri kanan ke atas ke bawah. Benar2 profesional. Kadang-kadang kurasakan kontolku seperti tidak diterima, didorong keluar, namun belum pernah keluar gua, kurasakan kepalanya disedot, keras sekali. Walau saya diam saja, namun kontolku terasanya disedot, ditiup, diplintir, ngilu-ngilu enaaaakkk sekali. 
Saya tidak tahan, kugenjot juga pada akhirnya, pelan-pelan kutarik, kubenamkan lagi maju mundur. Serta sensasi yang kurasakan makin tidak terlukiskan pada saat kutarik keluar, namun dari dalam memeknya kontolku disedotnya habis-habisan. Tak tahu bagaimana langkahnya dia miliki memek dapat seperti mengulum-ngulum batang serta kepala kontolku. 

Inikah yang dimaksud empot ayam? Semakin lama kupompa, rupanya diapun tengah nikmati pompaanku, buktinya kulihat berwajah merah meranum serta matanya meredup-redup. Lantas mendadak dia goyangkan pantatnya keras-keras kiri-kanan-kiri-kanan, diangkat tinggi-tinggi sembari melenguh “Riiiisssss, tekeeeen yaaaaaang kerrrraaaasssss?.. aaakkuuu mmmaaaauuuu keeelluuuaaaar?.. ayyyoooo kkaaaamu jugaaaa barreeeennng biiiiaarrr taaaahhhuuu apppaaa yaaanggg mmmmaaaaammmiiih bilaaaanng taaaadddddiiiiii”. 

Kutekankan keras-keras rudalku, daleeeeem sekali, sembari kupegang pantatnya, dua-duanya kuratik mendekat ke pangkal kontolku. Terasanya kontolku amblas masuk memeknya hingga sa peler-pelernya, daannnn “Miiiiiihhhhhh akkkkkukelllluaaarrrrrrrr ” “Akkkuuuuuu juggggaaaa”?.. sebentar kurasakan dinding2 memeknya berdenyut-denyut keras sekali namun memiliki irama, serta ketika itu juga saya semburkan isi pelirnya. Terasanya diperas-peras hingga pol-polan tidak tersisa sedikitpun didalam tandonnya. 

Sesaat semprotan maniku telah usai, kontolku masihlah rasakan denyutan-denyutan memeknya. Hebat benar Mamihku ini. Telah keluar juga masihlah mendenyut atau mungkin saja keluarnya panjang lantaran berbarengan dengan itu lantas kurasakan semburan hangat ke kepala kontolku yang masihlah tertanam dalam sekali di gua birahinya. “uuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh eeehhhhh, uuuuhhhhh” cuma itu nada yang keluar dari mulutnya. 

Matanya memejam, namun ke-2 tangannya masihlah mencengkeram pantatku seakan-akan saya tidak bisa mengangkatnya. Lantas kami berduapun terdiam sesaat. Diciuminya mukaku, dijilati pipi serta telingaku, turun ke dagu, leher serta putting susuku kiri kanan. Ooooohh enaknya. 

Baru kesempatan ini saya terasa bener-bener senang kontolku. Satu pengalaman baru. Nyatanya semakin tua, wanita bukanlah semakin tidak enak seperti yang sampai kini terpatri dipikiranku serta mungkin saja juga benak tiap-tiap lelaki, hingga khayalannya cuma menginginkan mencari serta ngewe sama perempuan2 muda serta anak-anak ABG. Dapat dibuktikan saat ini kalau pengalaman yaitu segala-galanya. Walau mungkin saja memek telah kendor, longgar namun tehnik semakin mutakhir, jadi rasa-rasanya lebih gurih. 

Kuciumi juga berwajah, bibirnya, dagunya, lehernya serta pada akhirnya putting susunya. “Miiiihhh, bagaimana sih rasa-rasanya dijepit gunakan susu” “Besok datang lagi yaa, nanti Mamih jepit rudalmu. Pantesan si Ita (istriku) lengket banget sama kamu, rupanya kontolmu istimewa. Bagi-bagi selalu sama Mamih ya agar Mamih panjang usia, semakin sayang sama anda, sama anakmu. Kelak Mamih sediain jamu agar anda tetep seger, lebih kuat. Malem buat Ita, pagi buat Mamiih yaah” Tingkahnya seperti ABG lagi pacaran saja, menggeleyot membimbingku ke kamar mandi. 
Akupun dimandiin. “Miiih, kelak si Ita diberi resepnya, agar nantinya tuanya seperti Mamih, jadi awet muda selalu. Namun bakal saya pantau habis-habisan, jangan- janganlah mantuku yang ngrasain ” “Hussh, tidak bisa, cukup Mamih saja ” Hingga sekarang ini jalinan ini selalu berlanjut, serta kehidupan tempat tinggal tanggaku makin bahagia - CERITA DEWASA

Senin, 10 Oktober 2016

CERITA DEWASA - RAHASIA PENGALAMAN PERTAMA BERCINTA ( kisah nyata )

RAHASIA PENGALAMAN PERTAMA BERCINTA
( kisah nyata )



CERITA DEWASA
PasarPoker


CERITA DEWASA - Namaku Ratna, Saya itu seorang ibu rumah Tangga, dengan anakku 2 orang, suamiku putra seorang tokoh agama yg mempunyai satu Yayasan Pendidikan Terpadu yg cukup populer di kotaku. Kehidupan rumah tanggaku seperti orang berumah tangga biasanya. Awalannya kita tinggal asrama guru yg ada di komplek Yayasan punya mertuaku. Namun saat ini, kita dapat bangun tempat tinggal sendiri dari pendapatan suamiku mengajar di Yayasan kepunyaannya orang tuanya itu, serta pendapatan kios kecilku di depan gerbang Yayasan jual layanan service pengisian pulsa selular, serta loket pembayaran PLN, PDAM, dan sebagainya. 

Lantaran keseharianku cuma duduk di toko menanti customer, saya mempunyai saat yg cukup banyak untuk berselancar didunia Maya. Tulisan ini iseng ku catat, untuk menuangkan nada hatiku yg tidak dapat dibagi pada beberapa orang di sekitarku, termasuk juga suamiku. 

Kehidupan saat kecilku, ku rasakan jauh tidak sama dgn keadaanku saat ini. Saya tinggal berbarengan orang tuaku dirumah kecil yg cuma mempunyai satu ruang memiliki ukuran sekitaran 3m x 5m (kurag lebih demikian). Dinding papan yg tidak rata, serta lantai seperti piano, tiap-tiap keping papan mempunyai nadanya sendiri. Dapur serta kamar mandi cuma berdinding kain tanpa ada atap. Ruangan paling utama sangat terpaksa di sekat dgn dinding plastik untuk berikan kesan kamar. 
Saya yaitu anak tunggal. ibuku pernah hamil saat saya berumur 7 th., sebagai wanita yg barusan meninggalkan fase balita, saya begitu suka lantaran bakal mempunyai adik bayi. Namun lalu ibu keguguran saat tengah bekerja di sawah berbarengan ayah. Mulai sejak saat itu, saya tidak pernah lagi memperoleh sinyal tanda bakal mempunyai adik bayi. Mulai sejak saat itu juga, saya mulai terima suguhan panorama kesibukan malam suami istri yg baru kupahami saat saya masuk SMP. 

Tak tahu lantaran usiaku yg telah tidak balita lagi, atau oleh sebab ibuku yg tidak berhasil berikan adik padaku, saya terasa ke-2 orag tuaku makin kerap lakukan hubugan suami istri, Mengapa mereka tidak pernah jemu bermain dalam selimut, sesaat saya sendiri terasa jemu serta bahkan juga punya kebiasaan dgn panorama bugil ke-2 orang tuaku itu, walau sejujurnya saat itu, saya juga tidak tahu mengapa mereka lakukan itu. Fikirku, seperti tersebut langkah orang dewasa tidur. 

Saat saya mulai beranjak dewasa, lingkungan serta pengalaman dari apa yg ku saksikan mulai memberiku pandagan kalau tersebut yg disebut dgn bercinta, di mana lelaki memasukkan batang kemaluannya ke lobang kemaluan wanita. Makin saya beranjak dewasa, saya terasa malu sendiri saat mesti terbangun pada malam hari, oleh irama lantai yg dimaikan oleh permainan sex orang tuaku. Panorama beraroma birahi itu merasa makin tabu untuk ku saksikan, walau terlebih dulu saya bahkan juga pernah terasa jemu lihat kebiasaan malam yg mereka kerjakan. 

Diusiaku yg makin dewasa, saya kerap pura-pura tertidur saat ke-2 orang tuaku mulai masuk sesion pemanasan. Satu malam, saya kembali terbangun serta saya pura-pura tidur. Ku saksikan ayah menciumi bibir ibu, lalu selalu ke leher, serta turun ke daerah dada sembari melepas apa pun yg menutupi buah dada ibuku. Buah dada ibu yg bulat kencang, diciumi, dilumat, diremas, serta selalu dimain-mainkan oleh ayah. Ku saksikan, ibu cuma terpejam serta kelihatannya dia nikmati apa yg dikerjakan ayah terhadapnya., terlebih saat ayah mulai melepas sarung yg dipakai ibu saat tidur serta mulai tempelkan wajahkan di selangkangan ibu. Begitu terang ku cermati ekspresi yg keluar dari badan ibu. Badannya menggelinjang dgn desahan kecil yg keluar dari bibirya. Saat itu saya belum tahu, apa yg dikerjakan ayah di muara liang kemaluan ibu, serta untuk apa ia lakukan itu. Setahuku hubugan suami istri yaitu pada ke-2 alat kelamin mereka, tidak ada hubungan dgn muka. 

Hingga pada akhirnya ku dengar sepotong kalimat dari ibuku yg mengangkat sedikit badannya dgn bertopang siku seolah menginginkan lihat apa yg dikerjakan ayah di kemaluannya…. “Terus, yah! jilat selalu, yah! … Oooohh” Desah ibu sembari mengangkat ke-2 kakinya menunjuk lagit serta membuka kain sarung yg menyelimutinya. Tidak berapakah lama lalu, Ibu kembali menjatuhkan badannya, namun kesempatan ini, ke-2 tangannya memegang betisnya sendiri serta menariknya sampai lututnya menyentuh buah dadanya yg kencang. Saat tersebut, akhirya saya tahu yg dikerjakan ayah di kemaluan ibu. Ia memainkan lidahnya di belahan kemaluan ibu yg berrambut. 

Saat ibu tengah terkangkang dgn kaki yg masihlah dia pegang, ku saksikan ayah berdiri serta mulai menanggalkan sarungnya lantas denga cepat ia menurunkan serta melepas celana dalamnya. Tersebut pertama kalinya, saya lihat alat kelamin lelaki yg ku kenal dgn arti Kontol. Besar, panjang serta dikelilingi oleh rambut yg lebat. 

CERITA DEWASA
PasarPoker

Tanpa ada menanti lama, ayah duduk diantara pagkal paha ibu serta mulai mengarahkan ujung batang kemaluannya ke lobang kemaluan ibu. ayah memasukkanya dgn perlahan-lahan sampai pada akhirnya amblas masuk kedalam kemaluan ibu. Saat ayah kembali menarik keluar batang kemaluannya serta kembali menghujamkannya kedalam, Saat tersebut ibu keluarkan nada yg lebih serupa teriakan…. 

“Oooh! …” rintihan ibu tertahan. Saya yg terperanjat mendengar nada itu, dengan cara spontan bangkit dari tempatku berbaring. 
“ayah...! … ibu kenapa…!!? ” melihatku terbangun, mereka juga terperanjat. ibu segera menarik, sarung yg sudah terlepas dari badannya serta menutupi beberapa kecil badannya yg bugil. Sesaat ayah, cuma terdiam serta membiarkan kemaluannya tetaplah tertanjap di lobang kemaluan ibu. 

“Tak apa-apa, Sayg! Mari tidur lagi…” Kata ibu sembari berupaya meraihku dgn badan yg tidak dapat ia gerakkan lantaran terkunci oleh tusukan kemaluan ayah di kemaluannya. 

“ayah ama ibu tengah apa? ” Kataku dgn bhs simpel coba mencari jawaban atas apa yg ku dengar di luar serta ku saksikan didalam tempat tinggal. 

“ayah tengah isi perut ibu dgn dede bayi…” Kata ayah yg tampak mulai membuag rasa terkejutnya. 

“Ayo tidur lagi, Sayg! ” Kata ayah sembari mulai kembali bergerak perlahan-lahan memompa badan ibu. 

“ibu gag apa-apa? ” Kataku lagi sembari berajak mendekat serta berbaring dilegan ibu. 

“Iya…! ibu tidak apa-apa, Sayg! Sini tidur dekat ibu, ya! Mari tutup matanya…. ” Kata ibu merayuku. 

“ibuuu…. ” kataku, sembari mengangkat kepalaku untuk memandang muka ibu. 

“Iya, Sayg…!? Jawab ibu dgn tenang, setenang badannya yg selalu bergerak-gerak lantaran ayah selalu menggenjot lobang kemaluan ibu dgn kemaluannya seakan tidak peduli dgn kehadiranku. 

“nana ingin pipis… temani ke belakang, buk! ” Kataku yg saat ibu memanglah menginginkan pipis. 

ibu tidak segera menjawab. Ia memandang muka ayah serta berikan isyarat dgn keningnya. ayah juga menjawab dgn keningnya, lantas ibu menatapku serta berkata :

“Bisa tahan sebentar tidak, Sayg? ” Kata ibu. 

“Kenapa, buk? ” Tanyaku lagi. 

“Biar ayah kerjakan pekerjaan ayah sebentar, ya Sayg! Kata ibu… 

“ayah kerjakan apa, Buk? ” Tanyaku lagi. 

“Lhoo… kan tadi ayah sidah bilang… ayah lagi buat dede untuk ratna…” Jawab ibu coba menenangkanku. Saya cuma manggut-manggut seakan tahu. 

Peristiwa malam itu seolah memberiku peluang untuk bebas nikmati panorama tabu yg tidak semestinya ku saksikan. Saya duduk sembari memerhatikan ibu yg terkangkang lantaran kemaluan ayah yg selalu keluar masuk di lobang kemaluan ibu. 

Melihatku melihat ayah yg selalu memainkan kemaluannya di lobang kemaluannya, ibu pada akhirnya memohon ayah untuk menahan birahinya. ayahpun mengalah serta mencabut kemaluannya dari lobang kemaluan ibu. ayah menjatuhkan badannya diatas satu bantal sembari menarik sarungnya serta menutupi kemaluannya yg masihlah tampak tegak berdiri. Sesaat ibu bangkit serta mencapai sarung serta membalutkannya ke badannya. Ia lalu temaniku ke belakang untuk buang air kecil. 

Saat tengah ada di kamar mandi terbuka tanpa ada atap itu, saya kembali melempar pertanyaan pada ibu. 

“Kenapa ayah buat dede di perut ibu? ” Kataku sembari pipis.

ibu cuma tersenyum medengar pertanyaanku, Ia tidak berikan jawaban, namun cuma mengambil segayung air untuk bersihkan daerah selangkanganku. 

“Soalnya kita miliki ini. Jadi Dedenya dapat keluar… ayah tidak miliki! ” Kata ibu. 

“Ooh…! ” Jawabku yg dapat terima jawaban ibu untuk anak seusiaku saat itu. 

Sesudah saya usai buang air kecil, kita kembali pada kamar serta ibu berbaring sembari memelukku. Tidak lama berselang, ku rasakan badan ibu kembali bergoyg. Saya kembali berupaya kembali bangkit, namun ibu menahanku serta membali memelukku sembari berbisik. 

“Sayg! malam telah larut, besok ratna kan sekolah lagi. Kelak telat bangunnya…” Kata ibu meneangkanku. Pada akhirnya ku cobalah memejamkan mata, walau menasaran lantaran badan ibu kembali bergoyg. Ku cobalah mengintip di celah pada badanku serta badan ibu. Ku saksikan sarung yg membalut badan ibu sisi bawah kembali terungkap. Sesaat Satu diantara kaki ibu terangkat ke atas serta dipegang oleh tangan ayah . Ku saksikan ada kaki ayah diantara selangkangan ibu. 

“buu….! ” Saya kembali memanggil ibu dgn suara sedikit berbisik. 

“Mmhh…? ” jawab ibu singkat. 

“ayah memasukkan kontol ke lobang ee, ya, Bu? ” Tanyaku lagi. 

“Sayg! Sudah… janganlah ngomong lagi, …” jawab ibu dgn suara lebih tinggi. Saya pada akhirnya cuma diam menaruh sinyal bertanya dalam hatiku. Akhirya saya tidur berbalik membelakangi ibu dan memeluk guling yg ada di segi sebeluhku.  

Rasa penasaran yg dihiasi oleh beberapa suara lantai serta situasi gubuk kecilku yg selalu bergoyg membuatku tidak dapat dgn gampang memejamkan mata. Sesudah sekian waktu, saya kembali berbalik meghadap ke arah ibu, sembari selalu memeluk guling. Pemadangan baru yang lain kembali ku saksikan. Saat ibu duduk di selangkangan ayah serta mengulum kemaluan ayah. Ayah yg tahu saya belum tidur cuma tersenyum menatapku. Ia kelihatannya membiarkan saja saya lihat mereka berbugil ria. 

Tidak berapakah lama lalu, ibu berdiri serta melagkahi badan ayah lantas mengambil posisi duduk di mana kemaluan ayah berdiri tegak. Degnan Satu diantara tanganya, dia genggam kemaluan ayah yg besar serta panjang, lantas mengarahkan ujung kemaluan ayah kembali pada lobang kemaluannya. Disamping itu tangan satunya memegang belahan kemaluannya lantas ia mulai menurunkan pantatnya perlahan-lahan sampai kemaluan ayah kembali amblas masuk ke lobang kemaluannya. 

ibu mulai mengambil ancang-ancang dgn menurunkan badannya ke arah belakang dgn bertopang pada ke-2 lengannya, lantas ku saksikan ibu mulai memainkan patatnya maju mundur, hingga kemaluan ayah keluar masuk di lobang kemaluannya. Desahan untuk desahan kembali terdengar, serta berpadu dgn irama lantai. 

CERITA DEWASA
PasarPoker
Posisi seperti itu kelihatannya tidak demikian nyaman untuk ibu. Ia lalu membalik badannya ke depan serta kembali bertumpu dgn ke-2 tangannya. Ibu kembali menggoyg pantatnya maju mundur seperti berupaya menggaruk gatal dalam kemaluannya dgn satu alat yg bernama kemaluan. 

Tidak berapakah lama dgn posisi itu, ayah memeluk badan ibu serta berguling lantas ayah memutar posisi mereka bercinta sebagian derajat hingga kaki ibu nyaris menyentuh wajahku. Namun saat itu, ayah segera menarik kaki ibu dan kembali mengangkangkan ke dua kakinya. Tak tahu berniat atau tidak, posisi itu membuatku bisa lihat permukaan kemaluan ibu yg ditumbuhi rambut lebat. 

Dgn ke-2 kaki yg terkangkang, ku saksikan dgn terang saat ayah mengarahkan kemaluannya ke selangkangan ibu serta meerobos masuk membelah bibir kemaluan ibu yg tampak gendut. Bisa ku saksikan dgn terang bibir kemaluan ibu bergerak senirama dgn gerakan keluar masuknya kemaluan ayah di lobang kemaluanya itu. 

Makin lama, ayah makin cepat mengocok lobang kemaluan ibu dgn kemaluannya. Desahan ibu makin kencang, sesekali ia meracau tidak karuan,, hingga pada akhirnya ayah berhenti dgn satu tusukan dalam ke lobang kemaluan ibu. kaki ibu terjatuh di ke-2 segi badannya, serta ayah juga ambruk diatas badan ibu. 

Makin saya tahu tentang sex, makin saya disodorkan pemadangan-pemandangan yg pada akhirnya merangsangku untuk mengerjakannya. Sampai satu saat, keperawananku pada akhirnya mesti lepas lantaran dorongan birahiku sendiri. Pas sesudah saya menamatkan pendidikan SMA, saya tidak dapat untuk menahan gejolak keinginan bercinta yg cuma dapat ku peroleh dari bermasturbasi.

Siapa lelaki yg mujur memperoleh keperawananku? Dia tidak lain yaitu Ayahku sendiri. Saat pulang dari Acara perpisahan sekolah, dgn baju seragam putih Abu-Abu yg penuh dgn warna warni perpisahan, saya lihat ayah tengah mandi. Saat tersebut, saya lagsung mendatangi ayah ke kamar mandi serta menanggalkan atribut kesiswaanku, sekalian tribut kewanitaanku di depan ayah yg tengah mandi. Melihatku berdiri tanpa ada baju sembari tersenyum kecil pada ayah, lantas ku katakan : 

“yah! lihatlah aku….!! Saya bukanlah lagi anak-anak, kan? ” 

“Ya, pasti, Sayg? ” jawab ayah tanpa ada ekspresi memandang badanku. 

“Apakah rambut-rambut ini belum cukup tidak tipis untuk disebutkan remaja? ” tanyaku lagi. 

“Apa maksudmu, Sayg? ” jawab ayah tampak bingung mengerti apa maksud pertanyaanku. 

“yah! Ajari saya lakukan itu, yah! ” Pintaku. 

“Melakukan apa? ” Bertanya Ayahku makin bingung. 

Dgn melempar senyumanku pada ayah. Saya segera mengambil langkah mendekati ayah yg masihlah basah dgn cuma kenakan celana dalam. Ku pegang serta ku raba-raba benda yang ada dalam celana dalamnya, lantas ku katakan: 

“Aku menginginkan inni, yah! ” Bisikku sembari melingkarkan lenganku di leher ayah serta coba mencium bibirnya. 

ayah cuma terdiam lihat tingkahku yg aneh, namun sekian waktu lalu ia menyongsong ciumanku, lantas melingkarkan tangannya di pinggangku, hingga badanku merapat ke badan ayah. Dalam posisi itu, ku cobalah untuk menyelipkan jemariku masuk kedalam celana dalamnya serta memegang benda yg begitu ku idam-idamkan mulai sejak lama. 

Sebagai lelaki normal, ayah juga sepertiya tidak dapat menahan dorongan birahinya saat ada seseorang wanita tanpa ada baju menggoda serta mengajaknya untuk bercinta. Ku rasakan kemaluannya mulai menegang. Saat tersebut ku cobalah keluarkan benda itu dari celana dalam ayah. 

CERITA DEWASA
PasarPoker
Desiran darah penuh keinginan, seolah mengalir kencang saat ayah mulai memainkan jarinya di belaha kemaluanku., yg berlanjut dgn permainan lidahnya yg membuatku lemas serta nyaris tidak dapat lagi berdiri dgn cuma dia kaki menyokong badanku. Untungnya ayah cukup kuat untuk menyongsong badanku serta membaringkanku di lantai kamar mandi yg basah. 

Dalam situasi birahi yg bergejolak, serta dorongan nafsu syahwat yg tidak tertahankan, pada akhirnya ayah dgn style 1/2 memaksa, ia buka selangkanganku serta mulai mengarahkan batang kemaluannya ke lobang vaginnaku yg telah terhidang prima serta tidak peduli lagi pada status jalinan darah, asal nafsu tercurahkan. 
Perlahan-lahan namun tentu, kemaluan ayah mulai memaksa masuk ke lobang kemaluanku yg betul-betul masihlah perawan. 

Hingga pada akhirnya, dgn sedikit desakan memaksa, kemaluan ayah sukses merobek mahkota keperawananku. 
Hal pertama yg ku rasakan yaitu berikut rasa-rasanya saat kemaluan isi ruangan dalam kemaluan. Gesekan, desakan, sentuhan, serta kehangatan yg tidak dapat diperoleh dari hal-hal lain terkecuali benda yg cuma dipunyai oleh lelalki itu. Kemaluan ayah merasa sesak dalam lobang kemaluanku. Gerakannya keluar masuk lobang kemaluanku, seolah bersentuhan erat dgn dinding kemaluanku terdalam. 

CERITA DEWASA
PasarPoker
Makin lama gesekan-gesekan di dindig kemaluanku itu makin membuatku rasakan kemaluanku makin keluarkan banyka cairan, tak tahu apa serta datang dari tempat mana. namun cairan itu bikin gesekan makin merasa licin serta berikan kesenangan sendiri. Saya tidak lagi pikirkan asumsi kalau lelaki sukai lobang yg kesat,. Yg ada dibenakku, saya menginginkan selekasnya meraih puncak kesenangan dgn kemaluan yg tengah ada dalam kemaluanku. 
Tidak menanti berapakah lama, puncak kesenangan itu mulai merasa serta saya seolah terbang melesat medekatiya, dan…. 
“Ooohhh…! ” Satu desahan melambungkanku ke alam yg penuh dgn kesenangan. Saygnya, saat itu, ayah mengakhiri perjalananku di alam kesenangan dgn satu hujaman keras yg menyadarkanku kalau ayah sudah menumpahkan cairan sperma didalam kemaluanku. 

Saat itu, kesenangan segera berakahir dgn rasa ketakutan bakal hamil diluar nikah serta memiliki kandungan anak dari buah cinta ayah. 

Hari untuk hari ku lakoni dalam rasa ketakutan serta harapan supaya hal yag tidak dikehendaki itu tidak bakal perah berlangsung. Walau pada saat sesudah lakukan jalinan tubuh dgn ayah, saya segera berupaya keluarkan serta bersihkan cairan sperma ayah dari lobang kemaluanku. Namun kecemasan tetaplah tidak dapat ku buang dari fikiran. 

Rasa ketakutan ini, membuatku memikirkan jauh ke depan, pikirkan gagasan apa yg bakal ku kerjakan saat ini mesti berlangsung. Penyesalanku, yaitu mengapa tidak dari sebelumnya melakukanya saya pikirkan jauh ke depan CERITA DEWASA